Aksi Vandalisme di Butik Fesyen Milik Angelina Jolie Picu Kemarahan para Penyokong Legenda Graffiti

Bisnis fesyen mewah milik Angelina Jolie dicat warna merah muda oleh muralis tidak dikenal. Bangunan ikonik di pusat kota New York yang pernah menjadi sanggar pelukis legendaris, Jean-Michel Basquiat hal yang demikian menjadi biang adu mulut antara seniman jalanan Amerika.

Mengutip situs New York Post, Kamis, 21 Maret 2024, seorang muralis spaceman slot badung menutupi karya seni yang “bernilai bertahun-tahun” hal yang demikian dengan paper mache berwarna merah muda cemerlang. Butik fesyen mewah Angelina Jolie hal yang demikian telah lama menjadi kiblat bagi seniman grafiti yang menganggap street art sebagai komponen penting dari lanskap kultur kota.

Ulah muralis hal yang demikian mengundang kemarahan para pendukung legenda grafiti. Mereka benar-benar naik pitam ketika mengenal bangunan itu tertutup lapisan berwarna merah muda yang juga mengakibatkan karya seni hal yang demikian terhapus untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari setahun.

“Ada karya seni bernilai bertahun-tahun di bawah sana. Ini seperti tekstur kotanya,” kata seniman jalanan Doodle Hedz.

“Kelompok seni jalanan itu seperti ‘Apa-apaan ini kawan’? Kenapa kau menjalankan ini?” tambahnya.

“Dia membuat dongkol. Ini ketiga kalinya dia menjalankannya,” kata seniman bernama Scott.

Dia menambahkan, “Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mewujudkan sesuatu yang Anda bagikan dengan kota secara gratis dan seseorang datang dengan membawa cat merah muda seharga 79 sen dan semuanya.”

Lokasi butik Jolie hakekatnya yaitu bangunan bekas sangkar yang pernah dimiliki oleh Andy Warhol. Jolie pertama kali menyewa lokasi hal yang demikian delapan tahun lalu di 2016 yang kemudian pada Februari dia membuka bisnis fesyennya yang dikasih nama Atelier Jolie di sana.

Angelina Jolie Izinkan Artis Jalur Melukis di Tokonya
Jolie berkeinginan tetap peka kepada seniman New York City. Sampai akibatnya dia memperbolehkan mereka terus menggunakan etalase kios sebagai kanvas dan memberikan penghormatan kepada Basquiat seperti yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade.

“Ketika Jolie mendapatkan sewa, seluruh orang panik sebab dia akan mengecatnya,” kata Doodle Hedz. “Melainkan berita yang beredar yaitu (seniman graffiti tenar) Albert Diaz berbincang-bincang dengan Angelina Jolie dan memberi anjuran agar dia berkreasi dengan kreativitasnya dalam mural dan street art.

“Orang-orang yang bekerja di sana benar-benar baik,” kata sang seniman. “Mereka tetap memperbolehkan kami menjalankan ini dan tidak memanggil polisi. Ini yaitu salah satu dari sedikit tembok di kota yang masih didedikasikan untuk seni jalanan.”

Padahal semangat di balik vandalisme warna merah muda ini masih belum jelas. Para seniman tidak menganggap Jolie atau tokonya ada hubungannya dengan hal hal yang demikian.

Semangat Vandalismenya Masih Belum Jelas
“Tak. Tak sama sekali,” kata Doodle Hedz ketika ditanya apakah ada hubungannya dengan artis wanita hal yang demikian. “Tak ada yang mengerti kenapa dia menghancurkan karya seniman lain. Ada rasa tidak hormat kepada seni.”

“Apa yang membuatmu naik pitam? Apakah kau naik pitam pada Basquiat? Apakah Anda naik pitam pada kelompok sosial seni jalanan? Kamu cemburu? Apakah Anda tidak punya bakat untuk menjalankan hal lain sehingga Anda hanya akan menutupi keadaan sulit orang lain? Kenapa? Inilah semangat, darah, keringat, air mata masyarakat,” tanya Doodle Hedz.

Pencinta seni Michael Singleton (57) menyebut vandalisme itu “bodoh”, dan menampilkan bahwa plakat Masyarakat Pelestarian Sejarah Greenwich Village perihal Basquiat yang dipasang di depan, tidak terbaca sebab tertutup paper mache.