Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami penurunan hari ini pada Kamis, 23 Mei 2024. Beberapa besar kripto memasuki zona merah.
Mengutip data dari Coinmarketcap, Kamis (23/5/2024) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) berada di zona merah hari ini, menurun 1,68 persen dalam 24 jam dan kini seharga Rp.1,114,565,590.84.
Berikutnya, kripto Ethereum (ETH) juga menurun 1,45 persen dalam sehari terakhir kini diperdagangkan di jenjang Rp. 60,358,594.01.
Tether (USDT) juga masuk zona merah dalam 24 jam dengan penurunan 0,86 persen, dan saat ini dipatok seharga Rp. 16,030.20.
Binance coin (BNB) menurun 1,32 persen dalam 24 jam terakhir dan saat ini berada di jenjang Rp. 9,884,550.45, dan Solana (SOL) ikut masuk zona merah dengan pelemahan 1,03 persen dan kini diperdagangkan di jenjang Rp. 2,859,094.12.
Kemudian USD coin (USDC) melemah 0,82 persen dan saat ini seharga Rp.16,041.99. XRP terpantau melemah sampai poloclubapt.com 2,08 persen dalam 24 jam dan saat ini dibanderol senilai Rp. 8,476.24.
Pelemahan terbesar terjadi pada koin Meme Dogecoin (DOGE) dalam sehari terakhir, menurun sampai 3,35 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di jenjang Rp 105,007.04 per token.
Terakhir, kripto Cardano (ADA) terpantau di zona merah dan melemah 2,50 persen dalam 24 jam terakhir. ADA saat ini diperdagangkan seharga Rp. 7,772.27.
Adapun kapitalisasi pasar kripto global saat ini di jenjang Rp, 41,342.43 triliun, turun 1,17% diperbandingkan hari terakhir.
\\\”Total volume pasar kripto selama 24 jam terakhir yaitu Rp 1,586.51 triliun, turun 25,23%. Total volume di DeFi saat ini Rp 107,91 triliun, 6,80% dari total volume pasar kripto 24 jam,\\\” tulis Coinmarketcap.
Volume seluruh stablecoin kini menjadi Rp 1,471.98 triliun, yaitu 92,78% dari total volume pasar kripto 24 jam. Dominasi Bitcoin saat ini sebesar 53,01%, turun 0,03% sepanjang hari.
Harga Bitcoin Dekati Tahapan Tertinggi Sebelumnya, Bagaimana Potensi ke Depan?
Bitcoin dan deretan kripto lainnya mengalami penguatan cukup signifikan semenjak Selasa, 21 Mei 2024. Harga Bitcoin sempat meraba USD 71.259 atau berimbang Rp 1,14 miliar (asumsi kurs Rp 16.004 per dolar AS).
Angka ini berimbang dengan 51% lebih tinggi secara year-to-date dan mendekati All-Time-High (ATH) Bitcoin di jangka waktu sebelumnya yaitu USD 73.000.
Lantas apa penyebab kenaikan pasar kripto dan bagaimana potensi pergerakan harga Bitcoin ke depan?
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh sebagian elemen, di antaranya adopsi pemberi modal lembaga, perkembangan inflasi AS, serta optimisme terhadap akan disetujuinya ETF Ethereum titik.
Selain itu, Bitcoin sendiri memang sudah berada pada trek bullish yang mana main rally-nya secara historis memang lazimnya dimulai antara 1-6 bulan sesudah halving.
\\\”Institusi ternama mulai dari Morgan Stanley, Millenium Management, sampai lembaga pengelola dana pensiun salah satu negara komponen di Amerika, Wisconsin, mulai mengerjakan pembelian Bitcoin melalui instrumen ETF Bitcoin titik,\\\” kata Fahmi terhadap Liputan6.com, Rabu (22/5/2024).
Fahmi menambahkan, informasi berhubungan adopsi lembaga yang sudah berlangsung selama satu dua bulan terakhir tersebut mulai diketahui publik dalam satu dua pekan terakhir melalui dokumen laporan yang dikenalkan terhadap SEC.
Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pekan lalu yang mengindikasikan meredanya tekanan inflasi ikut memberikan ketenangan lebih bagi para pelaku pasar upaya penurunan inflasi sudah berada pada trek yang tepat.