Sars-Cov-2 resmi terdeteksi keberadaannya di negeri “Tirai Bambu” pada Desember 2019. Di awal pemberitaan, virus Sars-Cov-2 yang lebih dikenal dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sudah jadi mimpi buruk bagi China. Berbagai fasilitas menginformasikan bagaimana ganasnya virus ini menyebar ke hampir semua lokasi negara tersebut.
Akan tetapi, di awal pemberitaan, banyak negara lain terasa virus ini hanya akan selesai di sana. Ternyata, prediksi itu jauh melenceng, virus begitu cepat menyebar ke hampir semua dunia dan ditetapkan sebagai pandemi. Indonesia tak terlepas dari terkaman ganasnya virus Covid-19 yang sudah menelan berjuta-juta jiwa semenjak tiga tahun penyebarannya.
Pada 2 Maret 2020, secara resmi Presiden Joko Widodo mendeklarasikan dua persoalan pertama Covid-19 di Indonesia. Setelah pengumuman tersebut, mimpi buruk Indonesia pun dimulai. Seluruh kegiatan negara beralih total.
Tak hingga sebulan pengumuman persoalan pertama, tepatnya pada 31 Maret 2021, presiden menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua minggu. Memperkuat trik yang satu itu, Presiden Joko Widodo juga diberi tanda tangan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Akan tetapi, saat dua minggu cuman wacana belaka. Pemerintah tidak dapat gunakan saat dengan sebaik-baiknya untuk memberantas virus tersebut.
Hingga PSBB tetap diperpanjang, berganti nama dengan beragam makna baru membawa dampak penduduk terasa takut dan kebingungan. Berbagai perihal baru yang belum pernah ada di tahun pada mulanya terasa bermunculan. Semenjak slot10k saat itulah semua kegiatan terpaksa berjalan secara daring atau dihentikan.
Selain sektor-sektor vital, pemerintah mewajibkan aktivitasnya dilakukan secara daring atau lebih-lebih tidak beroperasi. Hal ini tentu mengundang banyak kontroversi dikarenakan kebijakan inilah yang membawa dampak perekonomian terpuruk. Bahkan, Indonesia sempat terancam masuk ke jurang resesi di Juni 2021 lalu. Keterpurukan ekonomi ini sangat mencekik penduduk Indonesia.
Namun, penduduk terasa mengetahui bahwa tidak dapat hanya menanti tatanan kehidupan ulang normal seperti sebelumnya. Sesuatu harus dilakukan untuk menyelamatkan kehidupan di sedang pandemi. Oleh dikarenakan itu, banyak penduduk terasa membangun ulang kehidupan ekonomi yang sempat runtuh. Mengandalkan pengetahuan, teknologi dan kebolehan yang ada, penduduk terasa membangun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan beragam style usaha.
Ketika pandemi marak di 2021 hingga pertengahan 2022, UMKM merupakan usaha paling terdampak sekaligus tidak benar satu langkah tepat untuk membangun ulang kehidupan ekonomi tiap tiap warga dan negara. Karena, usaha kecil seperti ini dapat dilakukan dari tempat tinggal masing-masing. Sesuai dengan situasi sekarang yang membawa dampak pergerakan terbatas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pernah mengatakan bahwa UMKM punyai kontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61,07 persen, senilai dengan Rp8.573,89 triliun. UMKM juga menyerap hingga 97 prosen dari keseluruhan tenaga kerja, sediakan hingga 99 prosen dari keseluruhan lapangan kerja, dan menyumbang 60,4 prosen keseluruhan investasi. Tentu dengan pencapaian ini, UMKM merupakan solusi tepat untuk memajukan perekonomian bangsa.
Pemerintah juga sepakat UMKM merupakan pilar paling utama perekonomian Indonesia, dicermati dari peningkatan pelaku UMKM di beragam daerah. Peningkatan ini jadi angin fresh sekaligus tantangan baru bagi pemerintah. Di samping dapat tetap melakukan perbaikan perekonomian, pemerintah harus menjaga UMKM supaya selalu eksis dan berkembang di sedang situasi sekarang.
UMKM dapat jadi solusi bagi pemerintah untuk menopang rakyatnya terlihat dari keterpurukan ekonomi. Meski tidak dapat mengimbuhkan pertolongan secara menyeluruh, pemerintah dapat membawa dampak gerakan sosial menopang produk-produk UMKM. Pemerintah juga dapat menopang pemilik usaha UMKM tingkatkan bisnisnya dengan memberi pertolongan berupa suntikan dana dan wadah promosi untuk tingkatkan penjualan.
Pemerintah sudah terasa melaksanakan program pertolongan kepada UMKM, seperti pertolongan intensif, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Digitalisasi Pemasaran UMKM, Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja Melalui Pembiayaan KUR, dan pengesahan UU Cipta Kerja yang diharapkan dapat tingkatkan status kelas UMKM di Indonesia.
Produk UMKM pantas disebut solusi dikarenakan banyaknya style usaha yang dapat dilakukan. Mulai dari usaha makanan, minuman, pakaian, product kreatif, kecantikan, keperluan anak, dan banyak perihal lainnya. Di sedang situasi saat ini, UMKM juga pantas jadi fokus utama pemerintah di bidang perekonomian. Jika, pemerintah dapat tetap melaksanakan program yang menopang UMKM, maka ekonomi negara dapat tetap meningkat dan membaik hingga ke depannya penduduk Indonesia tidak harus merasakan sakitnya tercekik perekonomian.
Selain UMKM, banyak generasi muda sekarang yang punyai jiwa kreatif dan inisiatif yang tinggi membangun start-up (perusahaan rintisan) berbasis teknologi dan digital. Start-up sekarang ini tidak benar satu usaha terkenal glutenthiefbakery.com yang banyak diminati para generasi muda dikarenakan dapat menopang kehidupan yang serba daring.
Indonesia punyai tiga style start-up yang berkembang pesat di sedang pandemi. Pertama, perusahaan start-up yang sediakan informasi, bimbingan, dan konseling kejiwaan seperti Riliv. Kedua, Start-up yang bergerak di bidang kecerdasan buatan supaya dapat menopang pekerjaan orang-orang dari tempat tinggal seperti Kata.ai. Ketiga, juga terdapat start-up yang bergerak di bidang pendidikan, mengimbuhkan beragam pelatihan untuk tingkatkan potensi diri seseorang seperti Hactiv8.
Perusahaan e-commerce seperti Blibli juga sudah lebih pernah bekerja serupa dengan Kementerian Koperasi menopang product UMKM untuk go-digital melalui program KUMKM Hub di Blibli. Tak hanya itu, platform e-commerce lainnya seperti Shopee juga menggandeng banyak UMKM lokal untuk memperluas jaringan usahanya hingga ke pasar di luar Indonesia melalui program Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global.
Dengan adanya sinergi pemerintah, UMKM, dan Perusahaan Rintisan berbasis teknologi dan digital (strat-up) dalam membangun perekonomian bangsa, kesejahteraan sosial akan tetap stabil di sedang situasi apapun.