Sekolah di Singapura bakal Ajarkan Konflik Israel Palestina sesuai Kelompok Usia Siswa

Mata pelajaran berkenaan konflik Israel slot gacor 777 Palestina yang diajarkan di sekolah Singapura akan lebih disesuaikan untuk kelompok umur siswa yang berbeda, kata Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing pada Senin, 4 Maret 2024. Konflik Israel Palestina merasa jadi anggota kurikulum Singapura dan diajarkan dalam kelas Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan (CCE) sejak Februari 2024, yang diekspresikan pemerintah sebagai “konflik Israel Hamas”.

Chan menyatakan keragaman pandangan komunitas di Singapura akan tercerminkan dalam materi pelajaran. “Dan ini adalah obyek pembelajaran utama bagi siswa kami untuk paham bagaimana mengelola perbedaan dan keragaman dengan rasa hormat dan kepekaan,” kata Chan, dikutip Channel News Asia.

“Sebisa mungkin, kami termasuk akan merancang materi pelajaran untuk jauhi bagian-bagian yang diambil di luar konteks secara selektif,” katanya di hadapan parlemen. Materi pelajaran akan disederhanakan bagi siswa yang lebih muda, berfokus pada menyadarkan mereka pada penderitaan korban yang tidak bersalah, kata Chan.

Hal itu diinginkan sanggup mengajarkan siswa cara mengekspresikan simpati dan empati pada orang lain, dan bagaimana mengelola emosi mereka berkaitan konflik. Sementara bagi siswa yang lebih dewasa, sekolah akan mengajarkan siswa untuk lebih paham beraneka sumber informasi. Bagi siswa “yang paling dewasa”, materi pelajaran akan diperbarui berdasarkan kejadian terkini untuk mendukung mereka lebih paham keperluan nasional Singapura, kata Chan.

Menteri Pendidikan itu bicara sekolah termasuk akan menyatakan “posisi berprinsip” Singapura dalam persoalan Israel Palestina sepanjang beberapa dekade. Hal itu mencakup bagaimana Singapura mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di forum internasional, dan bagaimana Singapura berkontribusi pada usaha peningkatan kapasitas Otoritas Palestina.

Materi untuk siswa yang lebih dewasa termasuk akan mengulas bagaimana Singapura akan tetap mobilisasi perannya dalam memajukan usaha internasional menuju solusi dua negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelumnya, warga Singapura menyuarakan kecemasan di dunia maya pekan selanjutnya atas materi yang diajarkan di sekolah berkenaan konflik di Gaza.

Beberapa postingan memperlihatkan bahwa siswa disuguhkan narasi yang tidak netral atau objektif dikarenakan hanya meliput perkembangan bulan Oktober 2023, tanpa menambahkan konteks sejarah konflik yang lebih luas pada Israel dan Palestina yang telah terjadi beberapa dekade lalu. Menanggapi hal tersebut, Chan menegaskan bahwa “guru-guru kami tidak memaksakan pandangan pribadinya kepada siswanya, termasuk tidak mengadvokasi keperluan pihak tertentu yang terlibat dalam konflik.”