Isu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik sedang jadi perbincangan. itu sesudah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengukur banderol Pertamax series.
Isu di atas membuat sejumlah kalangan kuatir. Sebab seandainya harga BBM naik bakal berdampak ke poin jual barang-barang lain.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga malah buka bunyi. Menurutnya perusahaan pelat merah hal yang demikian masih melakukan evaluasi.
“Untuk harga BBM tentu kami evaluasi secara terpola , jadi kita masih ulasan sampai sekarang,” ujar Irto kepada KatadataOTO, Selasa (28/5).
Lebih jauh Irto menjelaskan seandainya pihaknya mengamati beberapa unsur. Seperti banderol dari harga minyak dunia.
Jadi Pertamina tak dapat memastikan sembarangan mengenai slot deposit qris 5000 banderol BBM. Sehingga masyarakat diharapkan tak perlu terlalu kuatir.
“Buat BBM non subsidi kami ulasan dengan memastikan harga minyak mentah, MOPS (Mid Oil Platts Singapore) dan kurs,” dia menambahkan.
Sementara itu buat BBM subsidi seperti Pertalite keputusannya berada di tangan Presiden Jokowi serta jajarannya. Jadi bukan mereka yang memastikan.
“Sedangkan BBM bersubsidi, baik JBKP (Variasi BBM Khusus Penugasan) ataupun JBT (Variasi BBM Tertentu) kebijakan penentuan harga ada di pemerintah,” pungkas Irto.
30 Persen Kuota BBM Subsidi Tersalurkan
Sekedar isu BPH Migas melaporkan selama periode Januari sampai April 2024, pemerintah sudah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Berdasarkan Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta kiloliter (KL) atau sebesar 30,12 persen dari sempurna kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk minyak solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengendalian serta pengawasan volume macam BBM khusus penugasan ialah Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL,” ucapnya.
Sebelumnya Jokowi menyebut seandainya harga BBM berpotensi naik bulan depan. Namun belum dapat dipegang dalam waktu dekat.
Orang nomor satu di Indonesia hal yang demikian mengatakan seandainya kecakapan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi BBM akan dihitung. ini dilaksanakan dengan memastikan beraneka unsur.
Seperti harga minyak dunia, secara khusus di tengah keadaan geopolitik. Kemudian dikalkulasi serta dihitung dengan teliti.